Drama Dibalik Penjemputan Paksa Lolly oleh Nikita Mirzani

 

Nikita Mirzani menjemput anak perempuannya, Lolly, pada Kamis (19/9), setelah perselisihan antara mereka mencuat di media sosial, yang turut melibatkan mantan kekasih Lolly, Vadel Badjideh. Sebelumnya, Nikita telah melaporkan Vadel atas dugaan kasus aborsi yang terkait dengan berbagai pelanggaran hukum.


Lolly, sebelum dijemput oleh Nikita, membantah bahwa ia hamil di luar nikah dan melakukan aborsi. Dia juga mempertanyakan alasan Nikita tiba-tiba menganggap dirinya sebagai ibu lagi setelah sebelumnya memutuskan hubungan dengannya.


Berikut kronologi perselisihan antara Nikita Mirzani dan putrinya, Lolly, yang berujung pada penjemputan tersebut.


  • Awal Perselisihan

Perselisihan antara Nikita dan Lolly mulai terbuka ke publik setelah Nikita berseteru dengan mantan suaminya, Antonio Dedola, pada pertengahan 2023. Lolly yang bersekolah di Inggris memutuskan mendukung Antonio, dan mulai menyindir ibunya. Setelah hubungan antara Nikita dan Antonio mereda, Lolly dikabarkan kabur dari sekolah dan tinggal dengan orang-orang yang tidak dikenal oleh Nikita.


Kisruh berlanjut ketika Nikita memutuskan untuk tidak lagi mengakui Lolly sebagai anaknya, sementara Lolly menjalin hubungan dengan penari Vadel Badjideh.


  • Isu Kehamilan

Setelah setahun berseteru, konflik memuncak saat Lolly dikabarkan hamil di luar nikah dan melakukan aborsi. Selain itu, Lolly yang masih di bawah umur disebut menjadi korban kekerasan dari kekasihnya. Ia juga dikabarkan memiliki banyak utang yang digunakan untuk membiayai kehidupannya dan kekasihnya.


  • Laporan Terhadap Vadel Badjideh

Pada 13 September, Nikita melaporkan Vadel ke polisi atas dugaan aborsi. Kuasa hukum Nikita membawa sejumlah bukti, meski tidak merinci secara detail. Kuasa hukum Nikita, Fahmi, menyatakan bahwa Vadel diduga telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Kesehatan, serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).


  • Bantahan Lolly

Lolly membantah tuduhan aborsi dan mengatakan bahwa kehamilan yang terlihat pada hasil tes disebabkan oleh terapi hormon. Dia juga menolak tuduhan kekerasan dari Vadel, serta mempertanyakan laporan ibunya.


Penjemputan Paksa Nikita, bersama dokter Oky Pratama dan pihak lainnya, mendatangi Lolly pada Kamis (19/9), beberapa jam setelah Lolly mengunggah video yang menghina ibunya. Dalam kejadian itu, Lolly menolak dan berteriak-teriak memaki Nikita.


Nikita melalui kuasa hukumnya menyatakan bahwa semua tindakannya bertujuan untuk melindungi anaknya yang masih di bawah umur dan menyatakan bahwa dia akan memaafkan Lolly, meskipun proses hukum tetap berjalan.


  • Tanggapan Polisi

Pihak kepolisian menyatakan bahwa tindakan Nikita mendatangi Lolly bukanlah penjemputan paksa, melainkan bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak yang masih di bawah asuhannya.


Lolly Video Call Vadel Saat Dijemput Paksa Nikita Mirzani

Aktris Nikita Mirzani membagikan momen menegangkan saat ia menjemput putrinya, Laura Meizani atau yang dikenal sebagai Lolly, di sebuah apartemen. Video yang memperlihatkan Lolly meronta dan menolak untuk dibawa pun dengan cepat menyebar di media sosial.


Nikita mengaku sudah memperkirakan bahwa Lolly akan memberontak saat dijemput, meski ia tidak menyangka putrinya akan menghubungi kekasihnya, Vadel Badjideh, di saat yang bersamaan.


"Kalau Lolly berontak, itu sudah hal yang biasa. Tapi tidak ada kejadian yang aneh, tidak ada kekerasan, buktinya dia tetap santai," ujar Nikita di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024).


"Saya sudah tahu dia akan berontak, tapi yang tidak saya duga adalah dia menelepon laki-laki itu di tengah pemberontakannya," tambah Nikita.




Lebih lanjut, Nikita mengungkap bahwa saat Lolly menelepon Vadel, pacarnya itu sempat mengancam akan datang ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, alih-alih merasa terintimidasi, Nikita justru menantikan kedatangan Vadel.


"Dia sempat bicara dengan laki-laki itu, dan agak menantang juga, karena dia mengancam akan datang ke sini. Tapi saya tunggu, dan nyatanya dia tidak muncul sama sekali," jelasnya.


Ketika ditanya tentang kondisi Lolly saat ini, Nikita tidak memiliki informasi yang pasti. Namun, dia yakin pihak Polres Metro Jakarta Selatan akan menangani putrinya dengan baik.


"Ya, saya tidak tahu pasti, karena dia sudah terpengaruh dan dicuci otaknya. Tapi saya percaya bapak-ibu di Polres Jakarta Selatan akan menangani semuanya dengan baik," kata Nikita.


Nikita juga menambahkan bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak muda di luar sana, untuk lebih fokus pada pendidikan dan masa depan mereka.


"Hal ini dapat menjadi pelajaran bagi para remaja di luar sana. Boleh-boleh saja pacaran, cinta monyet wajar, tapi jangan terlalu terfokus pada hal itu. Ingat, masa depan masih panjang, apalagi kalau masih sekolah. Fokuslah dulu pada pendidikan dan impian kalian," pesan Nikita.


Nikita Mirzani Merasa Dites oleh Vadel Badjideh: Sok Jagoan

Nikita Mirzani merasa dirinya ditantang oleh Vadel Badjideh beberapa waktu lalu. Vadel dilaporkan sempat menantang Nikita lewat komunikasi saat ia menjemput putrinya di apartemen pada Kamis (19/9). Nikita mengungkapkan bahwa anak perempuannya ternyata melakukan panggilan kepada Vadel saat ia sedang berada di apartemen.


"Saya sudah menduga dia [anak] bakal melawan, tapi tidak menyangka di saat seperti itu dia justru menelepon laki-laki (Vadel) itu," kata Nikita di Polres Jakarta Selatan, seperti dilaporkan detikcom, Jumat (20/9).


"Nikita menyebut sempat ada percakapan dengan Vadel, yang terkesan menantang dan mengancam," ujarnya.





Dalam percakapan tersebut, Vadel disebut-sebut mengungkapkan rencananya untuk datang ke Polres Jakarta Selatan. Sebelumnya, Nikita telah melaporkan Vadel ke polisi dengan dugaan melakukan aborsi, yang bisa dikenakan pasal berlapis.


Namun, Nikita mengungkapkan bahwa Vadel sama sekali tidak muncul di Polres Jakarta Selatan pada malam itu. Ia pun meluapkan kemarahan kepada Vadel dan menyatakan akan memastikan bahwa Vadel dan seluruh keluarganya akan berurusan dengan hukum.


"Dia sempat menantang di telepon, tapi saat ditunggu tidak datang-datang. Dia seperti preman yang sok jagoan," tegas Nikita.


"Saya ingin bilang kepada Vadel dan keluarganya, kalian pasti akan masuk penjara. Saya pastikan itu! Saya tidak bisa bicara lebih dari itu, tapi Vadel, kalian akan menghadapi saya segera," ujarnya dengan tegas.


"Saya akan pastikan kalian semua dipenjara. Saya sudah sangat lelah," lanjut Nikita.


Polisi sebelumnya menjelaskan bahwa laporan Nikita bermula ketika ia mengetahui bahwa putrinya hamil.


Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, juga menyatakan bahwa Vadel telah meminta anak Nikita untuk melakukan aborsi sebanyak dua kali.


"Kejadian bermula ketika pelapor (Nikita) sebagai orang tua korban mendapati foto putrinya sedang hamil dari saksi, dan korban (LM) telah melakukan aborsi dua kali atas suruhan terlapor (Vadel)," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary, pada Jumat (13/9).


Kondisi inilah yang membuat Nikita melaporkan kasus ini dengan pasal berlapis di bawah UU Perlindungan Anak. Pasal 76D UU Perlindungan Anak melarang setiap orang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memaksa anak terlibat dalam persetubuhan.


Sementara itu, Pasal 45a UU Perlindungan Anak menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan aborsi terhadap anak yang masih dalam kandungan, kecuali berdasarkan alasan dan prosedur yang sesuai dengan hukum yang berlaku.


Lebih baru Lebih lama