Permohonan pembebasan dengan jaminan dari Sean 'Diddy' Combs kembali mendapat penolakan dari pengadilan. Hakim Pengadilan Distrik, Andrew L. Carter, memberikan keputusan tersebut dalam sidang banding di Manhattan pada hari Rabu (18/9). Hakim menilai bahwa rapper tersebut menimbulkan risiko bagi keselamatan publik dan dikhawatirkan melarikan diri, sehingga ia harus tetap dalam tahanan federal.
Menurut laporan Variety di hari yang sama, Combs dihadapkan pada tiga dakwaan serius, termasuk konspirasi pemerasan, perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan, atau paksaan, serta membawa orang untuk tujuan prostitusi.
Jika terbukti bersalah, Combs bisa dijatuhi hukuman minimal 15 tahun penjara dan berpotensi mendapatkan hukuman seumur hidup.
Pada sidang banding, jaksa kembali memaparkan tuduhan yang ada, termasuk bahwa P Diddy memberikan obat-obatan kepada korbannya dan merekam mereka selama pesta seks yang berlangsung berhari-hari. Video tersebut kemudian digunakan sebagai alat pemerasan.
Selain itu, enam senjata api juga ditemukan di properti milik musisi tersebut, dan kepala keamanan Combs telah diminta hadir dalam pemeriksaan pengadilan.
Jaksa lebih lanjut menegaskan bahwa Combs bertindak dengan sadar ketika menyerang mantan kekasihnya, Cassie Ventura, secara brutal di sebuah hotel di Los Angeles, meski ia mengklaim hanya berusaha mengambil barang-barang pribadinya.
Mereka juga menuduh Combs mencoba menghalangi proses hukum dengan menghubungi saksi-saksi setelah menerima panggilan pengadilan dan menawarkan kompensasi sebagai imbalan untuk mendapatkan dukungan.
Jaksa menyatakan bahwa jaminan yang diajukan tidak cukup untuk menjamin Combs tidak akan mengganggu jalannya proses hukum lebih lanjut.
Pengacara Combs membantah tuduhan paksaan dan menyatakan bahwa jika jaminan diberikan, firma keamanan Sage Intelligence akan menyediakan petugas keamanan pensiunan untuk mengawasi kediaman Combs sepanjang waktu.
Mereka juga menawarkan pemasangan kamera pengawas yang akan merekam aktivitas Combs selama 24 jam penuh. Combs tidak akan memiliki akses ke ponsel atau internet, dan daftar kunjungan akan disetujui terlebih dahulu oleh pengadilan, sehingga kekhawatiran mengenai intimidasi saksi dapat diredakan.
Hakim Carter menggambarkan rekaman video kekerasan Combs terhadap Ventura sebagai hal yang mengganggu. Pengacara pembela menyatakan bahwa Combs memiliki masalah kecanduan narkoba dan pengendalian amarah, yang sedang ia atasi dengan menjalani program rehabilitasi.
Pihak pembela juga mencatat bahwa Ventura turut berpartisipasi dalam program rehabilitasi. Namun, Hakim Carter tetap menolak permohonan jaminan, dengan menyatakan bahwa paket jaminan yang diajukan tidak memadai.
Sidang banding ini berlangsung setelah Combs ditangkap di New York pada Senin (16/9) malam dan meminta pembebasan dengan jaminan.
Dalam bandingnya, Combs menawarkan jaminan senilai 50 juta dolar AS, menyerahkan paspor, serta membatasi perjalanan. Ia juga mengajukan diri untuk menjalani tes narkoba mingguan dan tidak akan menerima tamu perempuan di kediamannya.
Namun, jaksa segera memberikan tanggapan yang menolak permohonan banding tersebut. Mereka menegaskan bahwa Combs berpotensi melarikan diri dan harus tetap ditahan. Mereka juga menyatakan bahwa Combs dapat mengganggu jalannya proses hukum dan menimbulkan bahaya bagi masyarakat.
Dalam surat tanggapan jaksa, mereka juga merujuk pada pernyataan pengacara Combs, Marc Agnifilo, yang kemarin berusaha mendiskreditkan klaim yang diajukan oleh korban berdasarkan undang-undang.
Dakwaan yang tidak lagi tersegel tersebut menuduh Combs telah melakukan tindakan kasar dan pemaksaan terhadap perempuan selama bertahun-tahun.
Jaksa menuduh Combs melakukan tindakan tidak lazim, seperti memberikan narkoba kepada perempuan dan memaksa mereka berhubungan seks dengan pekerja seks pria.
Selain itu, Combs juga diduga terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap perempuan dan pada tahun 2011, ia bersama seorang rekannya diduga menculik seseorang dengan ancaman senjata serta membakar mobil korban tersebut.
Sean 'Diddy' Tidak Akan Mendapatkan Perlakuan Istimewa di Dalam Tahanan
Sean 'Diddy' Combs dipastikan tidak akan menerima perlakuan istimewa selama menjalani masa tahanan di Pusat Tahanan Metropolitan (MDC) Brooklyn. Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, Combs telah berada di fasilitas tersebut dan ditempatkan di bawah pengawasan ketat untuk pencegahan bunuh diri pada hari-hari awal penahanannya.
Combs ditahan di sana setelah penangkapannya di New York dan dikenai tuduhan terkait perdagangan seks, kekerasan, serta kasus prostitusi.
Meski merupakan salah satu rapper terkaya dengan aset berupa rumah senilai 48 juta dolar AS (sekitar Rp727,71 miliar) dan pesawat pribadi, Combs diperlakukan seperti tahanan lain di fasilitas tersebut. Kini, ia dikenali dengan nomor tahanan Register Number 37452-054.
Juru bicara Biro Penjara, Scott Taylor, menolak mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai kehidupan Combs di penjara dengan alasan keamanan, privasi, serta keselamatan.
"Dia diperlakukan sama seperti tahanan lainnya. Combs diwajibkan bangun untuk panggilan pagi pada pukul 6.00 dan harus merapikan tempat tidurnya sebelum pukul 7.30," ujar Taylor dalam pernyataan yang dirilis oleh People pada Jumat (20/9).
"Combs juga harus tunduk pada minimal lima kali penghitungan narapidana dalam sehari dan harus berdiri di samping tempat tidurnya setiap kali pemeriksaan berlangsung," tambah Taylor, mengacu pada buku panduan penerimaan dan orientasi narapidana setebal 55 halaman yang pasti diberikan kepada seluruh tahanan di MDC Brooklyn.
Selama hari kerja, narapidana mendapat makan siang pada pukul 11.00 dan makan malam setelah penghitungan tahanan pukul 16.00. Jadwal makan tersebut akan berubah pada hari libur dan akhir pekan.
Menurut sejumlah sumber, hidup di dalam penjara MDC Brooklyn tidak akan mudah bagi Sean Diddy Combs. Salah satu yang berpendapat demikian adalah Nicole Blank Becker, pengacara R. Kelly.
R. Kelly sendiri pernah mendekam di MDC Brooklyn menjelang putusan kasus kejahatan seksualnya pada 2021 di Pengadilan Distrik Timur New York. Saat itu, R. Kelly dilaporkan sering dipaksa untuk menyanyi selama masa tahanan.
"MDC Brooklyn benar-benar merusak mental R. Kelly. Penjara itu adalah salah satu tempat terburuk yang pernah saya dengar," ungkap Nicole Blank Becker.
"Jika Diddy menghadapi situasi serupa, saya yakin itu akan menjadi pengalaman yang sangat buruk," lanjutnya, seraya menekankan bahwa fasilitas tersebut tidak aman.
Cameron Lindsay, seorang pensiunan sipir MDC Brooklyn sekaligus saksi ahli di bidang pemasyarakatan, juga menyampaikan pandangannya. Menurut Lindsay, perjalanan Combs di fasilitas tersebut tidak akan berjalan mudah.
"Status selebritas yang tinggi serta tuduhan kekerasan terhadap perempuan menjadikan Combs target menarik untuk serangan," kata Lindsay.
"Dalam subkultur penjara, menyerang seseorang dengan profil seperti dia bisa dianggap sebagai prestasi atau lencana kehormatan," tambahnya.
Meskipun demikian, Scott Taylor menegaskan bahwa Biro Penjara Federal sangat serius dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi individu-individu yang berada dalam pengawasan mereka, serta menjaga keamanan staf penjara dan masyarakat.
Sementara itu, tim kuasa hukum Combs telah mencoba dua kali untuk mengajukan pembebasan bersyarat, namun kedua upaya tersebut ditolak oleh hakim.