Polisi Tanggapi Kemungkinan Tersangka dalam Kasus Ledakan yang Tewaskan Cagub Maluku Utara

 


Hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka atau pihak yang bertanggung jawab atas ledakan speedboat yang menewaskan calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos. "Saat ini belum ada tersangka," ujar Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, ketika dikonfirmasi pada Minggu (13/10).


Totok menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih terus menyelidiki insiden tersebut. Beberapa saksi telah dimintai keterangan untuk memperdalam penyelidikan.


Namun demikian, Totok belum memberikan informasi detail mengenai seberapa jauh proses penyelidikan berjalan, termasuk jumlah saksi yang sudah diperiksa. "Lapornya belum lengkap, mohon sabar," tambahnya.


Sebelumnya, Benny Laos, calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4, meninggal dunia setelah speedboat yang ditumpanginya untuk keperluan kampanye meledak di Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10).


Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, menyampaikan bahwa Benny menghembuskan napas terakhirnya setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Ledakan terjadi ketika Benny dan rombongannya sedang dalam perjalanan menuju Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, untuk melaksanakan kampanye.


Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin, menduga bahwa ledakan speedboat tersebut disebabkan oleh kelalaian saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) ketika mesin kapal masih menyala.


Selain Benny, lima korban lainnya juga kehilangan nyawa dalam insiden tersebut, yaitu anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat, Ester Tanri, Ketua PPP Maluku Utara, Mubin A. Wahid, personel Polres Kepulauan Sula, Hamdani Buamonabot, Mahsudin Ode Muisi, serta Nasrun, S.Pd.


Proses evakuasi dihentikan pada Sabtu pukul 20.30 WIT, dengan speedboat telah ditarik ke bibir pantai dan dipastikan tidak ada korban yang tertinggal.


Speedboat yang Membawa Cagub Maluku Utara Diduga Meledak Akibat Pengisian BBM saat Mesin Hidup


Speedboat yang mengangkut calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos, beserta rombongannya, diduga mengalami ledakan karena awak kapal tidak mematikan mesin saat sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM).




Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin, menyatakan dugaan awal bahwa ledakan speedboat disebabkan oleh kelalaian saat pengisian BBM dilakukan dengan mesin kapal yang masih dalam keadaan hidup.


"Sementara ini, penyebab kejadian diduga akibat kelalaian. Polres Pulau Taliabu masih terus menyelidiki lebih lanjut," jelas Sirajuddin dalam pernyataan tertulisnya pada Sabtu (12/10).


Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, sebelumnya juga menjelaskan bahwa bensin diisi ke dalam speedboat ketika mesin masih menyala sebelum Benny dan rombongan berangkat menuju Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, untuk kampanye.


"Sebelum ledakan terjadi, Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin, bersama Kasie Dokkes mendekati speedboat untuk memeriksa aktivitas pasangan calon dan memperingatkan agar lebih berhati-hati saat pengisian BBM, karena pada saat itu mesin kapal, kompor listrik, AC, dan genset masih aktif saat itu," ujar Totok.


Lima menit setelah Wakapolres dan Kasie Dokkes meninggalkan speedboat, ledakan besar terjadi, disertai kobaran api. Benny beserta rombongan sudah berada di dalam kapal ketika insiden berlangsung.


Ledakan ini mengakibatkan Benny dan lima orang lainnya meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka.


Menurut keterangan Totok, korban yang meninggal dunia termasuk Benny Laos, anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat Ester Tanri, Ketua PPP Maluku Utara Mubin A. Wahid, personel Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamonabot, Mahsudin Ode Muisi, serta Nasrun, S.Pd.


Sebanyak 16 orang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di tiga fasilitas kesehatan berbeda: lima di RSUD Bobong, sembilan di Klinik Dokter Ama, dan dua di Klinik Dokter Rudi.


Pada saat kejadian, speedboat tersebut membawa 34 penumpang, yang terdiri dari 28 anggota tim Benny dan 6 awak kapal. Beberapa di antara penumpang adalah istri Benny, calon wakil gubernur Maluku Utara Sabrin Sehe, serta calon bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes.


Jenazah calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos, yang meninggal akibat ledakan speedboat di Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10), akan diterbangkan ke Jakarta.


Choel Mallarangeng, sahabat Benny, menyatakan bahwa jenazah akan dipindahkan dari Taliabu ke Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, menggunakan speedboat sebelum dijemput pesawat untuk dibawa ke Jakarta.


"Saat ini kami sedang menunggu kedatangan jenazah di Jakarta," kata Choel dalam laporan Pepe News, Sabtu (12/10).


Choel menyebutkan bahwa jenazah Benny dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Minggu (13/10).


Awalnya, keluarga berniat menjemput jenazah Benny menggunakan helikopter, tetapi rencana tersebut dibatalkan karena cuaca yang kurang mendukung.


"Jarak dari Taliabu ke Ternate terlalu jauh, dan helikopter tidak dapat mendarat karena cuaca dan waktu yang sudah terlalu sore," ungkapnya.


Evakuasi jenazah Benny didampingi oleh istrinya, Sherly Tjoanda. Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman, menjelaskan bahwa Sherly, yang turut berada di speedboat bersama Benny, mengalami luka ringan dan telah dirawat di rumah sakit.


"Jika semua berjalan lancar, semoga besok siang jenazah sudah bisa diterima di Halim Perdana Kusuma," lanjut Choel.


Benny mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, pada pukul 17.20 WIT setelah dirawat pasca-ledakan speedboat di Pelabuhan regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat. Benny dan rombongannya dalam perjalanan untuk berkampanye di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.


Polres Pulau Taliabu menduga penyebab ledakan adalah kelalaian saat pengisian BBM dengan mesin speedboat yang masih menyala.


Speedboat bernama Bella 72 itu mengangkut 33 penumpang. Selain Benny, lima orang lainnya tewas, sementara penumpang lainnya selamat. Korban tewas di antaranya adalah anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat Ester Tanri, Ketua PPP Maluku Utara Mubin A Wahid, personel Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamonabot, serta Mahsudin Ode Muisi dan Nasrun, S.Pd.


Sebanyak 16 orang terluka akibat ledakan speedboat yang membawa rombongan calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos, di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu. Para korban kini sedang dirawat di tiga lokasi berbeda: 5 orang di RSUD Bobong, 9 orang di Klinik Dokter Ama, dan 2 orang di Klinik Dokter Rudi.


"Korban luka-luka yang dirawat sementara ini berjumlah 16 orang," ujar Kapolres Pulau Taliabu AKBP Totok Handoyo pada Sabtu (12/10).


Totok juga menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dalam insiden tersebut mencapai 6 orang, termasuk Benny Laos yang sempat mendapatkan perawatan di RSUD Bobong.


Identitas lima korban tewas lainnya adalah Ester Tantri, Mubin A. Wahid, Nasrun, Mahsudin Ode Muisi, dan Hamdani Buamonabot.


"Saat ini, korban meninggal berjumlah enam orang," lanjutnya.


Totok menambahkan bahwa total penumpang speedboat adalah 34 orang, terdiri dari 28 anggota tim Benny Laos dan 6 awak speedboat. Di antara para penumpang juga terdapat istri Benny Laos dan calon bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes.


Lebih baru Lebih lama