Detektif Astral Sukses Kumpulkan Rp 100 Juta Lewat Podcast Horor dalam Dua Hari

 


Konten kreator horor Detektif Astral (DA) berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 100 juta dan menarik perhatian 6.000 pendengar hanya dalam dua hari setelah merilis konten terbaru mereka. Podcast berjudul “Melawan Iblis Terkuat di Piramida Antartika” ini diluncurkan melalui platform Noice pada 1 Juli. DA, yang dibentuk pada akhir tahun 2020, dikenal sebagai kelompok kreator yang menggabungkan unsur supranatural dengan narasi horor. Grup ini terdiri dari Bou sebagai pembawa acara, serta Willy dan Jesslyn, praktisi supranatural yang memiliki kemampuan indigo.


Menurut Bou, konten terbaru mereka menghadirkan pengalaman yang unik dan mendalam. "Kami mendalami teori konspirasi tentang rekayasa genetika yang melibatkan elite global di Piramida Antartika. Banyak hal baru yang kami sajikan secara eksplisit, yang belum pernah ada di episode sebelumnya. Respons audiens sangat positif dan antusias,” ungkapnya dalam siaran pers pada Senin (8/7). Podcast berdurasi 2,5 jam ini juga memperlihatkan persiapan Detektif Astral menghadapi pasukan iblis tingkat tertinggi di lokasi tersebut. Sebelumnya, mereka melakukan penelitian intensif untuk memahami berbagai teori konspirasi di wilayah tersebut.


Detektif Astral sering membahas misteri dan fenomena supranatural menggunakan metode Astral Travelling Investigation (ATI), sebuah pendekatan unik yang memungkinkan seseorang “memisahkan jiwa” dari tubuh fisiknya untuk menjelajah lokasi misterius. Selain itu, mereka menggabungkan teknik ini dengan kemampuan membaca memori, energi, niat, dan emosi di tempat yang diselidiki. Metode inovatif ini menjadi salah satu daya tarik utama podcast mereka.


Menurut data dari Noice, Detektif Astral berhasil menarik rata-rata lebih dari 3.000 pendengar unik untuk sesi live streaming di platform tersebut. Hingga kini, mereka telah memiliki lebih dari 20 ribu pelanggan di Noice dan 42 ribu pengikut di Instagram. Chief Business Officer (CBO) Noice, Niken Sasmaya, memuji strategi DA dalam membangun komunitas penggemar yang loyal.


“Mereka selalu berkomitmen untuk menghasilkan konten yang berkualitas sambil menjaga hubungan yang erat dengan audiensnya,” ujar Niken. “Tidak mengherankan jika setiap karya atau acara yang mereka buat bersama Noice selalu menjadi hit.”


Memahami Pendekatan Astral Travelling Investigation oleh Detektif Astral


Sejak dibentuk pada akhir 2020, Detektif Astral, kreator konten horor yang menggabungkan elemen supranatural dan spiritual, telah meraih popularitas besar. Dengan konten yang tersebar di YouTube dan platform podcast Noice, mereka kini memiliki 28,6 ribu pengikut di Instagram dan 155 ribu pelanggan di YouTube. Popularitas ini didukung oleh gaya unik mereka dalam menyelidiki berbagai misteri dan fenomena gaib.


Awal mula Detektif Astral adalah hasil kolaborasi antara tiga entitas kreator konten: Three Anomaly, boboucol TV, dan Adam Lucius. Tim ini terdiri dari lima anggota: Aileen, Adam, Bou, Jesslyn, dan Willy. Karya mereka sering kali menarik puluhan hingga ratusan ribu penonton di setiap unggahan di YouTube. Namun, yang membuat Detektif Astral begitu menonjol adalah pendekatan unik mereka dalam mengungkap misteri, yaitu metode Astral Travelling Investigation (ATI).


Apa Itu Astral Travelling Investigation?

ATI adalah teknik yang memungkinkan seseorang "melepaskan jiwa" dari tubuh fisiknya untuk menjelajah lokasi tanpa harus hadir secara langsung. Metode ini sering dikenal dengan istilah seperti astral projection atau raga sukma. Willy, salah satu anggota Detektif Astral, menjelaskan, “Kami menggunakan sebagian kecil dari kesadaran untuk melakukan perjalanan astral. Contohnya, kami tetap berada di studio, sementara hanya jiwa kami yang melakukan perjalanan ke lokasi kejadian. Di lokasi tersebut, kami mengamati dan mengumpulkan informasi berdasarkan memori atau jejak energi yang tersisa.”


Pendekatan ini kemudian dipadukan dengan kemampuan membaca memori, energi, niat, emosi, dan tanda-tanda lainnya. Empat anggota Detektif Astral—kecuali Bou—yang memiliki kemampuan indigo, memainkan peran penting dalam proses ini. Willy menjelaskan bahwa meskipun metode ini memberikan wawasan, hasilnya perlu divalidasi lebih lanjut untuk memastikan keakuratannya.


Contoh Kasus: Misteri di Kalideres

Salah satu aplikasi nyata metode ATI adalah investigasi mereka terhadap kematian misterius sebuah keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Dalam kasus ini, tim Detektif Astral menemukan jejak lilin dan petunjuk lain yang mengarah pada kesimpulan bahwa keluarga tersebut kemungkinan terlibat dalam aktivitas sebuah sekte. Melalui kombinasi ATI dan kemampuan membaca memori, tim Detektif Astral berhasil menyusun benang merah yang memberikan wawasan lebih dalam terkait kasus tersebut.


Layanan Detektif Astral untuk Klien

Selain membuat konten, Detektif Astral juga melayani klien yang memiliki permasalahan supranatural atau kasus yang sulit dijelaskan secara logis. Namun, mereka sangat selektif dalam menerima kasus. Bou menekankan bahwa tidak semua cerita klien diterima, karena beberapa kasus sebenarnya lebih bersifat psikologis daripada supranatural.


“Biasanya, kami meminta klien mengirimkan foto. Dari situ, kami mencoba mendeteksi apakah ada energi astral atau ini hanya persoalan medis atau psikologis,” jelas Bou.


Aileen, anggota lainnya, menjelaskan bahwa sebelum memberikan penanganan, mereka melakukan validasi dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan analisis karakter serta kebiasaan klien. “Kami juga sering menyarankan klien untuk memeriksa kondisi medis atau psikologis mereka terlebih dahulu, agar ada verifikasi dari sudut pandang ilmiah,” tambahnya.


Statistik Kasus: Mistis vs. Psikologis

Berdasarkan pengalaman mereka, mayoritas kasus yang dihadapi sebenarnya lebih terkait dengan masalah medis atau psikologis daripada supranatural. Willy menyebutkan bahwa secara statistik, sekitar 75% kasus yang mereka tangani bersifat medis atau psikologis, sementara hanya 25% yang benar-benar berhubungan dengan hal mistis.


“Fakta ini penting agar kami tidak memberikan solusi yang salah kepada klien. Sebisa mungkin, kami memastikan semua aspek diperiksa, baik secara supranatural maupun dunia nyata,” ujar Aileen.



Pengembangan Kekayaan Intelektual

Dengan popularitas yang terus meningkat, Detektif Astral juga mulai mengembangkan produk berbasis kekayaan intelektual. Salah satu proyek terbaru mereka adalah kolaborasi dengan komikus Sweta Kartika untuk menciptakan komik yang menggabungkan dunia Detektif Astral dengan Journal of Terror (JOT), kekayaan intelektual milik Sweta.


Penggabungan cerita supranatural dari Detektif Astral dengan visualisasi yang menarik diharapkan dapat memperluas jangkauan audiens mereka. Proyek ini menjadi bukti bahwa Detektif Astral tidak hanya sukses sebagai kreator konten tetapi juga memiliki potensi besar dalam industri kreatif lainnya.


Detektif Astral terbentuk di Indonesia pada akhir tahun 2020 sebagai sebuah tim kreator konten yang fokus pada eksplorasi misteri dan fenomena supranatural. Kelompok ini merupakan hasil kolaborasi antara tiga entitas kreator, yaitu Three Anomaly, boboucol TV, dan Adam Lucius. Beranggotakan lima individu berbakat—Aileen, Adam, Bou, Jesslyn, dan Willy—Detektif Astral menghadirkan pendekatan unik dalam mengupas berbagai misteri melalui sudut pandang spiritual dan supranatural. Dengan metode khas seperti Astral Travelling Investigation (ATI) dan kemampuan membaca jejak energi, mereka berhasil menarik perhatian publik melalui konten-konten mereka di platform seperti YouTube dan podcast Noice. Popularitas mereka semakin meningkat berkat narasi yang mendalam, inovasi dalam penyajian cerita, dan keterlibatan komunitas yang kuat.


Detektif Astral telah membangun identitas unik melalui metode investigasi supranatural yang mereka gunakan. Dengan pendekatan yang memadukan teknologi, spiritualitas, dan logika, mereka tidak hanya menghibur audiens tetapi juga membantu menyelesaikan kasus misterius dengan cara yang tidak biasa. Popularitas mereka terus meningkat, membuka peluang besar untuk ekspansi ke berbagai bidang kreatif lainnya.


Lebih baru Lebih lama