Ferry Irwandi, seorang pria yang dikenal sebagai sosok tegas dan berani, mencuri perhatian publik dengan aksinya yang tak biasa. Ia terang-terangan menantang para dukun untuk mencoba mengirim santet kepadanya.
Tidak hanya sekadar tantangan, Ferry juga menawarkan hadiah besar. Ia menjanjikan uang tunai sebesar Rp1 miliar bagi siapa pun yang berhasil mengirim santet hingga membuat dirinya merasakan penderitaan. Sebagai tambahan, ia bahkan menawarkan mobil mewah jenis Alphard sebagai bonus jika santet tersebut benar-benar berhasil.
Tantangan ini bermula dari perdebatan terkait hilangnya seorang pendaki bernama Naomi di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Banyak warganet mengaitkan peristiwa tersebut dengan hal-hal gaib atau mistis. Namun, Ferry, yang tak sepaham dengan pandangan itu, mengungkapkan kritiknya melalui sebuah konten di media sosial.
Konten tersebut memicu ancaman santet dari beberapa pihak yang mengaku memiliki kemampuan spiritual. Alih-alih takut, Ferry justru menantang balik para dukun untuk membuktikan kemampuan mereka. Dalam unggahan yang ia buat, Ferry bahkan mempermudah usaha para dukun dengan menyediakan informasi lengkap tentang dirinya, termasuk nama dan foto.
Lewat akun X (dulu Twitter) miliknya, @irwandiferry, ia menyampaikan tantangan ini dengan gaya khasnya. “Sudah beberapa kali saya tantang. Kalau kalian yang ngelmu, indigo, atau merasa sakti, silakan coba serang saya. Butuh foto atau potongan rambut? Saya siap kasih. Masa di tahun 2024 masih percaya hal seperti ini. Kalau benar bisa bikin saya muntah paku, Alphard bakal langsung saya berikan. Kurang apa coba tawaran saya?” tulisnya pada 19 Oktober 2024.
Siapa Ferry Irwandi?
Ferry Irwandi lahir di Jambi pada tahun 1980. Ia adalah lulusan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Ferry kini telah menikah dan memiliki seorang anak. Dalam kesehariannya, ia aktif sebagai kreator konten di YouTube, di mana ia membahas berbagai isu, termasuk topik-topik sosial seperti judi online dan kepercayaan mistis.
Ferry dikenal sebagai seorang yang kritis dan sering membahas berbagai isu aktual dengan pendekatan yang unik. Dalam salah satu kontennya, ia mengungkapkan fakta mengejutkan terkait perjudian online di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tahun 2023, Ferry mengungkapkan bahwa total transaksi judi online di Indonesia telah mencapai angka fantastis sebesar Rp200 triliun.
Ferry menyampaikan rasa prihatinnya terkait kondisi tersebut melalui akun Instagramnya, @irwandiferry. Menurutnya, sebagian besar pemain judi online berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
''Berdasarkan laporan PPATK, tercatat sebanyak 2,7 juta orang terlibat dalam aktivitas judi online. Yang mengejutkan, 2,1 juta di antaranya berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini terlihat dari nilai deposit mereka yang sering kali di bawah Rp100 ribu,” ungkapnya.
Angka ini menggambarkan bagaimana judi online telah menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ferry juga menyoroti lambannya respons pemerintah dalam menangani masalah ini.
''Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, pemerintah perlu segera mengambil tindakan nyata dalam menangani persoalan judi online. Kita harus melindungi masyarakat dan memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan,” tulisnya dalam unggahan Instagram pada 26 September 2024.
Fokus pada Edukasi dan Kritik Sosial
Sebagai konten kreator, Ferry Irwandi sering kali menampilkan perspektif kritis terhadap isu-isu yang jarang diangkat oleh publik. Mulai dari kritik terhadap kepercayaan mistis hingga pembahasan serius tentang perjudian online, ia selalu berusaha memberikan sudut pandang yang mengedukasi.
Meski tidak semua pandangannya diterima dengan baik, keberanian Ferry untuk mengangkat isu-isu sensitif telah menjadikannya figur yang menarik perhatian. Tantangannya terhadap para dukun santet bukan hanya menunjukkan keyakinannya pada logika dan sains, tetapi juga mengundang perdebatan luas di masyarakat.
Di tengah era digital ini, Ferry Irwandi menjadi salah satu suara yang menantang narasi-narasi lama yang masih dipercaya banyak orang. Entah Anda sepakat atau tidak dengannya, kehadiran Ferry membuka ruang diskusi yang diperlukan tentang berbagai isu sosial di Indonesia.
Kronologi Perseteruan Ferry Irwandi dengan Ria Puspita, Mantan Dukun Santet yang Viral di Media Sosial
Perselisihan antara Ferry Irwandi, seorang kreator konten, dan Ria Puspita, seorang wanita yang mengaku mantan dukun santet, sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
Awal mula konflik ini terjadi ketika Ferry Irwandi dengan lantang menantang para dukun untuk menyantet dirinya. Sebagai bentuk keseriusannya, Ferry bahkan menawarkan potongan rambut dan foto dirinya agar para dukun bisa lebih mudah menjalankan aksi santet.
Tantangan tersebut menarik perhatian seorang pria asal Yogyakarta yang mengaku sebagai dukun. Pria tersebut mengklaim siap mencoba menyantet Ferry pada 7 November. Menariknya, Ferry menyiarkan momen itu secara langsung. Namun, upaya santet tersebut tidak memberikan efek apa pun pada Ferry.
Tak lama setelah itu, channel YouTube Malam Mencekam mengunggah sebuah video yang menampilkan Ria Puspita. Dalam video tersebut, Ria Puspita, yang dikenal sebagai mantan dukun santet, memberikan tanggapan atas tantangan Ferry. Ia bahkan membuat pernyataan yang mengejutkan dengan mengatakan bahwa dirinya akan merenggut nyawa Ferry secara langsung, bukan melalui santet.
Respons Ferry Irwandi terhadap Pernyataan Ria Puspita
Melihat pernyataan tersebut, Ferry menilai bahwa ucapan Ria Puspita sudah termasuk ancaman pembunuhan yang disampaikan secara terbuka di hadapan publik.
"Dalam video itu terlihat jelas bahwa Mbak Ria mengungkapkan ingin membunuh saya, bukan lewat santet, tapi dengan tangan atau cara lainnya. Saya nggak tahu alasannya apa, apakah benci atau marah. Tapi ini sudah masuk ranah pidana karena ada ancaman pembunuhan secara publik," ungkap Ferry melalui salah satu video di kanal YouTube-nya.
Meskipun menganggap ancaman santet sebagai hal yang biasa, Ferry menegaskan bahwa jika ada yang benar-benar berhasil menyantetnya, ia tidak segan memberikan hadiah berupa satu unit mobil Alphard dan uang tunai sebesar Rp1 miliar. Namun, Ferry menekankan bahwa ancaman fisik yang bukan santet justru bisa berujung pada masalah hukum bagi pihak-pihak yang terlibat, termasuk Ria Puspita dan channel Malam Mencekam.
Ferry kemudian memberikan ultimatum kepada Ria Puspita dan tim Malam Mencekam. Ia meminta mereka memilih antara dua opsi:
Membuktikan kemampuan mereka dengan menyantet Ferry dalam waktu 1x24 jam.
Membuat pernyataan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.
"Jadi, saya kasih waktu 1x24 jam. Kalau bisa menyantet saya, silakan eksekusi siapa pun pelakunya. Tapi kalau tidak bisa, saya minta permintaan maaf kepada publik. Itu saja tuntutan saya," ujar Ferry dengan tegas.
Permintaan Maaf dari Channel Malam Mencekam
Menanggapi ultimatum Ferry, pihak Malam Mencekam akhirnya memilih untuk meminta maaf. Mereka juga menghapus video yang menampilkan Ria Puspita sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden tersebut.
"Saya, Mang Eyi, bersama tim humas *Malam Mencekam*, dengan tulus meminta maaf kepada Mas Ferry Irwandi atas video kami berjudul *Santet Hadiah Satu Mobil Alphard*. Konten tersebut, yang tayang pada 14 November 2024 dan membahas kisah mantan dukun santet serta pesugihan Ria Puspita, ternyata telah menyinggung perasaan serta menyebabkan ketidaknyamanan," ungkap perwakilan dari *Malam Mencekam*.
Sebagai bentuk keseriusan, mereka memastikan video tersebut telah dihapus dari kanal mereka.
"Untuk menunjukkan itikad baik kami, video itu sekarang sudah kami hapus," tambah Mang Eyi.
Respons Ria Puspita yang Masih Ditunggu
Sementara itu, Ria Puspita belum memberikan tanggapan apa pun melalui media sosialnya. Ketidakhadirannya dalam memberikan klarifikasi atau pernyataan tambahan membuat warganet penasaran. Beberapa pihak menduga ia sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya atau memilih untuk tidak lagi terlibat dalam polemik ini.
Perseteruan ini menjadi salah satu momen yang mencuri perhatian, memunculkan berbagai opini dari warganet. Ada yang mendukung keberanian Ferry, sementara sebagian lainnya mempertanyakan pernyataan kontroversial Ria. Bagaimanapun, kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya berhati-hati dalam berkomunikasi di ruang publik.